MTsN 2 Muara Enim Mimbar Guru Opini: Menata Ulang Kelas Digital di Tengah Kendala Teknis – Evaluasi dan Solusi dari Rapat Guru MTsN 2 Muara Enim

Opini: Menata Ulang Kelas Digital di Tengah Kendala Teknis – Evaluasi dan Solusi dari Rapat Guru MTsN 2 Muara Enim

Transformasi digital dalam dunia pendidikan kini menjadi keniscayaan. Sekolah dan madrasah berlomba memperkuat infrastruktur teknologi demi menciptakan suasana belajar yang lebih modern, interaktif, dan efisien. Namun, semangat digitalisasi tak selalu berjalan mulus. Di MTsN 2 Muara Enim, tantangan nyata muncul dari persoalan teknis yang kerap menggagalkan kelancaran pembelajaran di kelas digital.

Masalah utama yang menjadi sorotan dalam rapat evaluasi guru baru-baru ini adalah ketidakstabilan listrik (spaning) dan AC pendingin ruang kelas yang tidak berfungsi optimal akibat gangguan daya. Keduanya berdampak langsung pada efektivitas kelas digital yang mengandalkan perangkat seperti proyektor, komputer, dan jaringan internet. Serta membangun infrastruktur jaringan Internet yang kuat dan Efisien.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Kepala Madrasah, Ibu Misliyani, Bapak Badrul (Waka Siswa) dan Bapak Aprizal (Bendahara), para guru menyampaikan bahwa seringnya tegangan listrik naik turun menyebabkan gangguan serius terhadap perangkat digital yang digunakan dalam proses belajar-mengajar. Tidak hanya menghambat, tapi juga berpotensi merusak peralatan elektronik yang menjadi aset penting madrasah.

Ibu Misliyani menyampaikan keprihatinannya atas kondisi ini dan menekankan pentingnya menjaga kesinambungan proses pembelajaran digital, bukan hanya melalui ketersediaan alat, tetapi juga dengan memastikan infrastruktur dasar seperti listrik, internet dan kenyamanan ruang kelas dalam kondisi prima.

Waka Kesiswaan, Bapak Badrul, juga menyampaikan bahwa kondisi ruang kelas yang panas karena AC tidak berfungsi turut menurunkan semangat belajar siswa. Senada dengan yang di katakan salah satu Guru Matematika Ibu Sherly bahwa “Siswa kita sudah mulai terbiasa belajar dengan media digital, tapi ketika kondisi ruang kelas tidak nyaman, motivasi mereka ikut menurun,” ujarnya.

Dari rapat tersebut, lahir sejumlah solusi konkret yang disepakati bersama sebagai langkah penanganan, alternatif solusinya adalah:

  1. Audit instalasi listrik secara menyeluruh oleh teknisi profesional, untuk memastikan kelayakan sistem daya sesuai kebutuhan saat ini.
  2. Pengadaan stabilizer (penstabil tegangan) untuk setiap ruang kelas digital guna melindungi perangkat dari kerusakan akibat lonjakan atau penurunan arus listrik.
  3. Pengajuan anggaran untuk pembelian UPS (Uninterruptible Power Supply) atau inverter sebagai sumber daya cadangan jika listrik padam.
  4. Pengaturan ulang jadwal dan metode pembelajaran, agar guru memiliki rencana alternatif yang tidak sepenuhnya bergantung pada perangkat digital, terutama saat kondisi darurat.
  5. Relokasi Jaringan Internet yang terpusat sehingga memungkinkan kontrol dan distribusi yang seimbang

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen madrasah untuk terus berbenah dan beradaptasi di tengah tantangan digitalisasi. Evaluasi ini juga menjadi pengingat bahwa transformasi digital tidak bisa hanya bergantung pada pengadaan alat, tetapi juga menuntut kesiapan infrastruktur dan respons cepat terhadap kendala teknis.

Dengan kepemimpinan yang responsif dan koordinasi yang solid antara kepala madrasah, waka, guru, dan staf TU, MTsN 2 Muara Enim optimis dapat mewujudkan kelas digital yang benar-benar fungsional. Semoga langkah ini menjadi contoh bagi institusi pendidikan lain dalam menghadapi tantangan serupa—bahwa pendidikan berbasis teknologi hanya akan berhasil jika ditopang oleh sistem yang stabil, lingkungan yang mendukung, dan komitmen bersama. DD

1 Likes

Author: didi deras

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *